1. Pekerjaan Pemasangan Saluran Terbuka ½ dia. 30 cm
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pemasangan saluran terbuka ½ dia. 30 cm.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain :buis beton, batu bata, semen portland dan pasir pasang.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : meteran, sendok semen/roskam, palu karet, waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaji, dll
B. Pekerjaan persiapan
1. Saluran buis beton diletakkan pada dudukan/pondasi dari adukan beton tak bertulang/rabat beton sebelumnya dudukan dari urugan pasir padat.
2. Pertemuan buis beton dengan buis beton dibawah dikasih dudukan dari pasangan bata.
3. Pasangan bata dan plesteran memakai adukan 1 : 4 dibantu dengan tarikan benang agar lurus sesuai dengan gambar perencanaan.
4. Kemudian pertemuan antara buis beton dengan pasangan bata difinish dengan rapi dengan plesteran dan acian
2. Pekerjaan Pembuatan Beton Mutu Ad 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl (Rabat Beton)
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan beton mutu 1 PC : 2 PS : 3 KRL.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : Portland cement , pasir, split, dan air, besi beton, kawat beton.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, raskam, gerobak, dan selang air.
B. Pengukuran
1. Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan theodolith untuk menentukan leveling beton yang mau dicor.
2. Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat, khususnya plat beton.
C. Pekerjaan bekisting
1. Bekisting dipasang dalam 2 sisi, sisi kanan dan sisi kiri dipasang dengan multiplek 12mm sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6.
2. Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
3. Bekisting diberikan skoor dari kayu reng sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
4. Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan dengan menggunakan palu.
D. Pekerjaan pengecoran beton
1. Setelah besi tulangan terpasang pada posisinya kemudian dilanjutkan pekerjaan pengecoran beton.
2. Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton mutu ad. 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl.
3. Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
E. Pekerjaan perawatan beton
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.
Comments
Post a Comment