Skip to main content

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GAPURA

1. Pekerjaan Bongkar Pintu Tralis Besi Pagar dan Pilar Existing 
Lingkup Pekerjaan
- Bongkaran pintu teralis besi pagar dan pilar existing
Teknis pelaksanaan pekerjaan bongkaran
- Semua material hasil bongkaran yang masih bisa dimanfaatkan kembali harus dibersihkan dan disimpan didalam gudang khusus serta dalam keadaan terkunci. Dan untuk material yang tidak terpakai harus disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
- Sebelum dilakukan pekerjaan seterusnya terlebih dahulu tempat bekerja harus dibersihkan dari sampah-sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.
- Hasil bongkaran dirumpuk dengan arah horizontal di usahakan hasil rumpukan sementara tidak menggangu jalan akses kelokasi, para pekerja membongkar dan merumpuk hasil bongkaran dengan radius min 25 meter dari area bongkaran.

2. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Plat Setempat 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian pondasi plat setempat.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain: meteran, waterpass, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air, dll.
B. Pekerjaan galian tanah
- Siapkan peralatan yang diperlukan.
- Melakukan pengukuran dengan menggunakan waterpass.
- Menandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
- Menggali tanah dengan ukuran lebar dan kedalaman yang disyaratkan.
- Menggali sisi – sisi miringnya, sehinggga diperoleh kemiringan yang tepat
- Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.
- Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

3. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali Bekas Galian 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaaan persiapan
- Persiapan lahan kerja
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain: Cangkul. Sekop, keranjang, kereta dorong dan lain lain.
B. Pekerjaan pengurugan tanah
- Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah ditentukan dan dengan melakukan pemadatan dengan menggunakan alat yang telah ditentukan.
- Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual hingga membentuk ukuran yang Sudah ditentukan, sesuai mal yang dibikin disiram dan dipadatkan dengan alat perata manual, Sistem pemadatan dilakukan perlapis min per 10-20cm urugan.Timbunan dari bekas galian diambil dari stockpile (timbunan tanah acak/random fil), dilaksanakan untuk timbunan mengisi ruang antara bidang ’timbunan filter’ dan tanggulpenutup, kantung lumpur dan, lain-lain.

4. Pekerjaan Bor Pondasi Strauspall Dia. 30 cm Kedalam 1 m 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pengeboran tanah pondasi strauss pile
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan alat kerja : satu set alat bor pile, mata bor, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Melakukan  pengeboran dengan cara manual dengan menggunakan satu set alat bore pile dan dikerjakan oleh dua orang. 
- Mengebor tanah menggunakan mata bor diberi tekanan dan diputar. Hal ini dilakukan hingga mata bor dipenuhi dengan tanah. 
- Setelah itu, mata bor diangkat untuk dikeluarkan tanahnya. Proses ini terus diulangi hingga mencapai kedalaman 1 meter.

5. Pekerjaan Pasang Urugan Pasir Tebal 5 cm 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan urugan pasir
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja : pasir urug.
- Persiapan alat kerja : meteran, cangkul, sekrop, keranjang, gerobak sorong, alat pemadat (stemper kuda), dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan setelah pemadatan urugan sirtu selesai dilakukan
- Material pasir ditimbun disekitar areal pekerjaan
- Pengangkutan material pasir ketitik pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia dengan bantuan peralatan gerobak dorong.
- Membersihkan lokasi yang akan diurug dari sampah atau kotoran.
- Material pasir dihamparkan dengan cara manual (tenaga manusia) menggunakan cangkul, sekrop, keranjang dan gerobak sorong.
- Sebelum dilaksanakan pemadatan hamparan disiram air
- Sirtu dipadatkan dengan alat pemadat (stemper kuda) lapis demi lapis. 
- Melakukan pengecekan/pengukuran ketebalan urugan dengan meteran apakah sesuai dengan ketebalan rencana.
- Jika belum mencapai ketebalan rencana, kemudian dipadatkan kembali sampai mencapai ketebalan rencana yaitu tebal = 5 cm.
- Perapihan hasil pekerjaan. 

6. Pekerjaan Lantai Kerja Beton K-100, Tebal = 5 cm 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai kerja beton.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split dan air.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : beton mixer, meteran, waterpass, talang cor, ember, sendok semen, raskam, benang, selang air, gerobak sorong,dll.
B. Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan waterpass untuk menentukan leveling lantai kerja.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
C. Pelaksanaan pekerjaan lantai kerja
- Untuk lantai kerja dibuat dengan ketebalan 5 cm.
- Membuat adukan beton dengan menggunakan beton mixer dengan campuran Semen, pasir, split dan air.
- Adukan untuk lantai kerja dibuat dengan mutu beton K-100.
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah  terdapat urugan pasir  dengan ketebalan yang sesuai  rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. 
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan.
- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.

7. Pekerjaan Pasang  Beton Strauss Pile dia 30 cm, K. 225 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang  Beton Strauss Pile dia 30 cm, K. 225. 
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : Portland cement ,  pasir, split, kaso, multiplek,  besi beton, kawat beton, dan air.
- Persiapan alat kerja, antara lain : waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, raskam, gerobak, dan selang air.
B. Pengukuran
- Melakukan pengukuran dengan menggunakan waterpass 
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
C. Pekerjaan pembesian
- Pembesian atau perakitan tulangan strauss pile dikerjakan ditempat lain yang lebih nyaman.
- Untuk tulangan utama strauss pile disiapkan 5 buah besi diameter 12 mm
- Cincin spiral untuk strauss pile menggunakan besi diameter 6 dengan jarak antar begel 15 cm.
- Kemudian cincin spiral diikatkan dengan kawat bendrat sebagai pengkakuan strauss pile, pengikatan dibantu dengan tang.
- Setelah tulangan selesai dirakit, kemudian memasang tulangan yang telah dirakit pada pondasi strauss pile.
D. Pekerjaan pengecoran
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang beton dari sampah atau kotoran
- Membuat adukan beton dengan menggunakan beton mixer dengan campuran Semen, pasir, split dan air.
- Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225.
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan.
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.

8. Pekerjaan Pasang Beton Plat Setempat, K-225 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Lingkup pekerjaan
Melakukan Pekerjaan besi, Pekerjaan bekisting dan pekerjaan Pengecoran
B. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan beton plat setempat.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material, antara lain : Portland cement,  pasir, split, kaso, multiplek 12mm,  besi beton, kawat beton, paku, dan air.
- Persiapan alat kerja, antara lain : waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, gerobak sorong, dan selang air.
C. Pengukuran
- Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik perletakan beton plat setempat.
D. Pekerjaan pembesian
- Pembesian atau perakitan tulangan dikerjakan ditempat lain yang lebih nyaman.
- Perakitan tulangan harus sesuai dengan gambar kerja.
- Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
- Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.
- Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan diangkut ke lokasi yang akan dipasang.
- Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
E. Pekerjaan bekisting
- Bekisting dipasang dalam 2 sisi, sisi depan dan sisi belakang, dipasang dengan multiplek sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6.
- Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
- Bekisting diberikan skoor dari kawat beton sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
- Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan dengan menggunakan palu.
F. Pekerjaan pengecoran beton
- Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
- Membuat adukan beton dengan menggunakan beton mixer dengan campuran Semen, pasir, split dan air.
- Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225.
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan.
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
G. Pekerjaan pembongkaran bekisting beton plat setempat 
- Setelah bentuk beton sudah stabil yaitu umur > 24 jam, maka bekisting sudah dapat dibongkar.
- Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada multiplek dapat terlepas.
- Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.
- Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.
H. Pekerjaan perawatan beton plat setempat 
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

9. Pekerjaan Beton Sloof Uk. 15/20 cm, K-225 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Lingkup pekerjaan
Melakukan Pekerjaan pembesian, Pekerjaan bekisting dan pekerjaan Pengecoran.
B. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan sloof beton.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan material, antara lain: Portland cement, pasir, split, air kaso, multiplek 12mm,  besi beton, kawat beton, paku, dan air.
- Persiapan alat kerja, antara lain:  waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, raskam, gerobak, dan selang air.
C. Pengukuran
- Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik perletakan sloof beton.
D. Pekerjaan pembesian
- Pembesian atau perakitan tulangan sloof beton dikerjakan ditempat lain yang lebih nyaman.
- Perakitan sloof beton harus sesuai dengan gambar kerja.
- Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
- Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.
- Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan diangkut ke lokasi yang akan dipasang.
E. Pekerjaan bekisting
- Bekisting dipasang dalam 2 sisi, sisi kanan dan sisi kiri dipasang dengan multiplek 6mm sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6.
- Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
- Bekisting diberikan skoor dari kayu reng sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
- Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan dengan menggunakan palu.
F. Pekerjaan pengecoran beton
- Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
- Membuat adukan beton dengan menggunakan beton mixer dengan campuran Semen, pasir, split dan air.
- Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225.
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan.
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
G. Pekerjaan pembongkaran bekisting sloof beton
- Setelah beton berumur > 24 jam sudah stabil (karena tidak menahan momen), maka bekisting sloof beton sudah dapat dibongkar.
- Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada multiplek dapat terlepas.
- Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.
- Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting sloof beton, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.
H. Pekerjaan perawatan sloof beton
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

10. Pekerjaan Pasang Beton Kolom  Uk. 30/30 cm, K-225 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Lingkup pekerjaan
Melakukan Pekerjaan besi, Pekerjaan bekisting dan pekerjaan Pengecoran
B. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan kolom beton 
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material, antara lain : Portland cement,  pasir, split, kaso, multiplek 12mm,  besi beton, kawat beton, paku, dan air.
- Persiapan alat kerja, antara lain : waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, gerobak sorong, dan selang air.
C. Pengukuran
- Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik perletakan kolom beton.
D. Pekerjaan pembesian
- Pembesian atau perakitan tulangan kolom dikerjakan ditempat lain yang lebih nyaman.
- Perakitan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
- Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
- Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.
- Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan diangkut ke lokasi yang akan dipasang.
- Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
E. Pekerjaan bekisting
- Bekisting dipasang dalam 2 sisi, sisi depan dan sisi belakang, dipasang dengan multiplek sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6.
- Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
- Bekisting diberikan skoor dari kawat beton sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
- Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan dengan menggunakan palu.
F. Pekerjaan pengecoran beton
- Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
- Membuat adukan beton dengan menggunakan beton mixer dengan campuran Semen, pasir, split dan air.
- Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225.
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan.
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
G. Pekerjaan pembongkaran bekisting kolom
- Setelah bentuk beton sudah stabil yaiyu umur > 24 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.
- Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada multiplek dapat terlepas.
- Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.
- Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.
H. Pekerjaan perawatan beton kolom 
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

11. Pekerjaan Pasang Beton Balok Uk. 15/20 cm, K-225 
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
A. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting dan pekerjaan pengecoran.
B. Pekerjaan persiapan 
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang beton balok ul. 15/20 cm.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan material, antara lain: Portland cement, pasir, split, air, kaso, multiplek 12 mm, besi beton, kawat beton, dan paku.
- Persiapan alat kerja, antara lain: waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, gerobak sorong, dan selang air.
C. Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik perletakan balok beton.
D. Pekerjaan pembesian
- Pembesian dilakukan terpisah, jadi perakitan pembesian tidak dirakit pada area kerja balok.
- Setelah semua peralatan tersedia pada lokasi yang jauh dari area kerja balok, selanjutnya pekerjaan pembesian siap dimulai.
- Untuk balok (15x20) cm, disiapkan 2 buah besi diameter 12  untuk bagian atas dan 2 buah besi diameter 12  untuk bagian bawah.
- Begel untuk balok menggunakan besi diameter 8 dengan jarak antar begel 15 cm.
- Kemudian begel diikatkan dengan kawat bendrat sebagai pengkakuan balok, pengikatan dibantu dengan tang gegep.
- Setelah semua pembesian selesai, pastikan kembali posisi dan ukuran tiap komponen pembesian sesuai, serta pastikan juga bahwa kawat beton telah terikat dengan sempurna.
E. Pekerjaan Bekisting
- Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah, dipasang dengan multiplek 12mm sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6. .
- Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
- Bekisting diberikan skoor dari kayu reng 3/4 sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
- Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan dengan menggunakan palu.
F. Pekerjaan pengecoran
- Setelah bekisting terpasang dengan baik, bekisting diolesi minyak bekisting kemudian letakkan pembesian balok pada posisinya tepat didalam bekisting.
- Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam bekisting dengan membuat tahu-tahu beton di bawah dan digantung kiri kanan bagian dalam bekisting, dengan maksud mendapatkan selimut beton.
- Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225.
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan.
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
G. Pekerjaan pembongkaran bekisting balok
- Setelah beton berumur 28 hari (beton konvensional), sementara bekisting samping (tidak menahan momen) dapat dibuka > 24 jam dimana bentuk beton sudah stabil..
- Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada multiplek dapat terlepas.
- Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.
- Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.
H. Pekerjaan perawatan beton balok
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

12. Pekerjaan Pasang Beton Ring Balok Uk. 15/58 cm, K-225 
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
A. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting dan pekerjaan pengecoran.
B. Pekerjaan persiapan 
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan membuat ring balok beton bertulang.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan material, antara lain: Portland cement, pasir, split, air, kaso, multiplek 12 mm, besi beton, kawat beton, dan paku.
- Persiapan alat kerja, antara lain: waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, gerobak sorong, dan selang air.
C. Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik perletakan ring balok beton.
D. Pekerjaan pembesian
- Pembesian dilakukan terpisah, jadi perakitan pembesian tidak dirakit pada area kerja ring balok.
- Setelah semua peralatan tersedia pada lokasi yang jauh dari area kerja ring balok, selanjutnya pekerjaan pembesian siap dimulai.
- Untuk ring balok (15x58) cm, disiapkan 3 buah besi diameter 12  untuk bagian atas dan 5 buah besi diameter 12  untuk bagian bawah dan 2 buah besi diameter 10 untuk bagian tengah.
- Begel untuk ring balok menggunakan besi diameter 8 dengan jarak antar begel 15 cm.
- Kemudian begel diikatkan dengan kawat bendrat sebagai pengkakuan ring balok, pengikatan dibantu dengan tang gegep.
- Setelah semua pembesian selesai, pastikan kembali posisi dan ukuran tiap komponen pembesian sesuai, serta pastikan juga bahwa kawat beton telah terikat dengan sempurna.
E. Pekerjaan Bekisting
- Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah, dipasang dengan multiplek 12mm sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6. .
- Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
- Bekisting diberikan skoor dari kayu reng 3/4 sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
- Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan dengan menggunakan palu.
F. Pekerjaan pengecoran
- Setelah bekisting terpasang dengan baik, bekisting diolesi minyak bekisting kemudian letakkan pembesian ring balok pada posisinya tepat didalam bekisting.
- Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam bekisting dengan membuat tahu-tahu beton di bawah dan digantung kiri kanan bagian dalam bekisting, dengan maksud mendapatkan selimut beton.
- Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225.
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
G. Pekerjaan pembongkaran bekisting ring balok
- Setelah beton berumur 28 hari (beton konvensional), sementara bekisting samping (tidak menahan momen) dapat dibuka > 24 jam dimana bentuk beton sudah stabil..
- Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada multiplek dapat terlepas.
- Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.
- Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting kolom praktis, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.
H. Pekerjaan perawatan beton ring balok
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

13. Pekerjaan Pasang Beton Konsol Uk. 15/20 cm, K-225 
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
A. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting dan pekerjaan pengecoran.
B. Pekerjaan persiapan 
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang beton konsol.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan material, antara lain: Portland cement, pasir, split, air, kaso, multiplek 12 mm, besi beton, kawat beton, dan paku.
- Persiapan alat kerja, antara lain: waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, gerobak sorong, dan selang air.
C. Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dengan theodolith dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik perletakan konsol beton.
D. Pekerjaan pembesian
- Pembesian atau perakitan tulangan konsol dikerjakan ditempat lain yang lebih nyaman.
- Perakitan tulangan konsol harus sesuai dengan gambar kerja.
- Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
- Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.
- Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan diangkut ke lokasi yang akan dipasang.
- Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
E. Pekerjaan Bekisting
- Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah, dipasang dengan multiplek 12mm sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6. .
- Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
- Bekisting diberikan skoor dari kayu reng 3/4 sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
- Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan dengan menggunakan palu.
F. Pekerjaan pengecoran
- Setelah bekisting terpasang dengan baik, bekisting diolesi minyak bekisting kemudian letakkan pembesian konsol  pada posisinya tepat didalam bekisting.
- Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam bekisting dengan membuat tahu-tahu beton di bawah dan digantung kiri kanan bagian dalam bekisting, dengan maksud mendapatkan selimut beton.
- Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225.
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
G. Pekerjaan pembongkaran bekisting konsol beton
- Setelah beton berumur 28 hari (beton konvensional), sementara bekisting samping (tidak menahan momen) dapat dibuka > 24 jam dimana bentuk beton sudah stabil..
- Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada multiplek dapat terlepas.
- Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.
- Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.
H. Pekerjaan perawatan konsol beton
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

14. Pekerjaan Pasang Dinding Bata Diatas Balok dan Penebalan Kolom 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan 
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang dinding bata diatas balok.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan material, antara lain: bata merah, semen, pasir, air, dll..
- Persiapan alat kerja, antara lain: meteran, sendok semen/roskam, palu karet, waterpass, ember plastic, alat lot, benang, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Cek / sortir bata merah agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang rata.
- Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata merah.
- Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding (marking).
- Bersihkan area kerja dari kotoran – kotoran yang ada.
- Bersihkan bata merah dari kotoran  dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan baik.
- Siapkan campuran adukan tinbed/ perekat bata merah dan masukan kedalam bak adukan / ember plastic.
- Aduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan hand mixer.
- Lakukan pemasangan bata merah  secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam gerigi, untuk bagian bawah joint lantai dan atas join slab menggunakan MU-380/ 301-Tinbed ( Campuran MU 380 dengan air dan diaduk menggunakan Hand mixer).
- Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata merah tersebut digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control kerataan.
- Setelah pekerjaan pasangan bata merah selesai dan dipastikan telah mengering dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran/ acian.

15. Pekerjaan Plesteran Bata Ad. 1 : 4 dan Acian 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Persiapan pekerjaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, jidar, raskam, benang, kertas gosok, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
- Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
- Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada  permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
- Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
- Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
- Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.
- Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
- Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air.  Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.

16. Pekerjaan Pasang Tali Air Dinding Pilar/Ornamen Pilar Uk. 5 x 5 cm, Ad. 1 : 2 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Persiapan pekerjaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan tali air dinding.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, , benang, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Pekerjaan pasang tali air dilaksanakan setelah plesteran telah mengering
- Melakukan pengukuran lokasi yang dipasang tali air.
- Membuat adukan dengan campuran 1 : 2
- memasang tali air uk. 5 x 5 cm bersamaan pada saat tembok diplester terakhir (acian tembok). Setelah tembok diplester lalu dibuat cekungan di sebelah kiri / kanan.
- Setelah tali air terpasang melakukan pembersihan noda atau kotoran pada tali air yang dipasang dengan dilap dengan lap atau kain basah.

17. Pekerjaan Pasang Batu Tempel Andesit 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Persiapan pekerjaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan batu tempel andesit.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : batu andesit,semen PC, pasir pasang dan air.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, jidar, raskam, benang, dll.
B. Pekerjaan pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan dipasang batu andesit.
C. Pelaksanaan pekerjaan
- Permukaan dinding dibersihakan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan batu andesit.
- Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan dinding batu andesit yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
- Buat adukan untuk melekatkan batu andesit.
- Rendam batu andesit terlebih dahulu dalam air.
- Buat kepalaan pemasangan batu andesit yang nantinya dijadikan acuan untuk pemasangan berikutnya.
- Kemudian lekatkan batu andesit selanjutnya pada permukaan dinding dengan acuan pasangan kepalaan batu andesit yang telah dibuat.
- Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan permukaan pasangan batu andesit yang rata.
- Batu andesit dipasang pada dinding sampai dengan  ketinggian yang direncanakan.
- Cek dengan waterpass untuk kerataan pemasangan batu andesit.
- Setelah pemasangan batu andesit selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan batu andesit. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
- Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan pasangan batu andesit/templek dari sisa adukan semen.

18. Pekerjaan Pasang Gording Baja dan Dudukan Gording 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Persiapan pekerjaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang gording baja dan dudukan gording.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : Baja C 125.50.30.3,2, Baja 70.70.7 dan Baut Mur dia. 16 Pengikat Gording  .
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, bor listrik, dll.
B. Pekerjaan pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan dipasang gording baja dan dudukan gording.
C. Pelaksanaan pekerjaan
- Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu
- Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
- Memberi tanda posisi perletakan baja sebagai dudukan gording, sesuai dengan gambar rencana.
- Mengangkat gording baja dan dudukan baja secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan
- Memasang dudukan gording pada ringbalok dengan plat L menggunakan mur baut dan Mengontrol posisi berdirinya agar tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting).
- Kemudian memasang gording  baja C 125.50.30.3,2 pada Baja 70.70.7 dudukan gording dengan baut mur dia. 16 sebagai pengikat gording.

19. Pekerjaan Pasang Listplank GRC, Motif Betawi 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan listplank grc.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : GRC, Screw , dll.
- Persiapan alat kerja, antara lain : meteran, bor listrik, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Pemasangan papan listplank harus lurus, rata tidak bergelombang dan benar-benar horizontal sesuai dengan gambar perencanaan.
- Pemasangan dilakukan setelah semua pasangan rangka atap telah selesai dikerjakan dengan sempurna.
- Listplank dipasang secara diagonal atau tegak lurus terhadap rangka atap.
- Listplank dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan atap.
- Jarak sekrup untuk mengikat listplank dengan rangka atap sebaiknya tidak terlalu jauh (dibuat antara 20 – 30 cm) agar listplank terkunci kuat.
- Sekrup dipasang sebanyak 2 baris pada setiap sisi profil memanjang.

20. Pekerjaan Pasang Kaso/Reng Baja Ringan 
Teknis pelaksanaan pekerjaan:
A. Pekerjaan persiapan
- Menyiapkan gambar rencana rangka atap kaso/reng baja ringan.
- Approval material yang akan digunakan
- Persiapan lahan kerja
- Persiapan material kerja, antara lain : kaso , reng, sekrup, dll.
- Menyiapkan semua peralatan untuk pemasangan rangka atap kaso/reng baja ringan, antara lain :meteran, selang  air (waterpass), gunting baja ringan, mesin bor, kabel roll, mata obeng dan  sebagainya
- Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
B. Pemasangan kaso/reng baja ringan
- Kaso berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke gording.
- Kaso dan reng dipasang setelah gording terpasang.
- Memasang kaso dengan jarak sesuai dengan spesifikasi teknis antara satu dengan yang lainnya pada arah tegak lurus gording dan pertemuan antara kaso dengan gording diikat memakai  screw dengan menggunakan mesin bor.
- Setelah kaso terpasang kemudian memasang reng pada arah tegak lurus kaso dengan jarak sesuai dengan jenis atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kaso diikat memakai screw dengan menggunakan mesin bor.

21. Pekerjaan Pasang Genteng Keramik Kanmuri 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang genteng keramik kanmuri.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : atap genteng keramik kanmuri, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, dll
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan atap genteng keramik kanmuri harus memastikan kuda-kuda baja ringan dan gording sudah terpasang dengan kokoh pada tempatnya sesuai dengan gambar kerja dan telah disetujui oleh konsultan pengawas.
- Genteng keramik kanmuri dipastikan terlebih dahulu agar tidak terbalik antara bagian lapisan atas dan lapisan bawahnya.
- Lakukan pemasangan secara terpisah antara pemasangan yang dimulai dari sudut tepi bawah, diselesaikan dulu satu baris kearah atas dan seterusnya, kemudian satu baris kesamping, selanjutnya ke arah atas dan seterusnya hingga atap tertutup semua.
- Arah tumpang tindih (overlap) kesamping yaitu lembaran atas menutup lembaran bawahnya sama dengan arah angin.
- Kemudian selanjutnya sesuai dengan spesifikasi teknis dari pabrik pembuat.

22. Pekerjaan Pasang Karpusan Atap Genteng Keramik Kanmuri 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang karpusan atap genteng keramik kanmuri.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : karpusan atap genteng keramik kanmuri.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran , dll
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Karpusan menggunakan bahan genteng keramik kanmuri.
- Melakukan  pemasangan karpusan genteng keramik kanmuri dan direkatkan dengan mortar ad. 1 Pc : 4 Psr sebagai pengikat .
- Memastikan semua karpusan genteng keramik kanmuri  sudah terpasang dengan baik dan sudah terpasang
23. Pekerjaan Pasang Plafon GRC uk. 60x120 cm t= 5 mm + Rangka Hollow 40x40x4
Teknis pelaksanaan pekerjaan                   
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond GRC.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : GRC uk. 60 x 120 cm t=5 mm, hollow 40x40x4, sekrup, textile tape, compound, air, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, schafolding, gerinda, gergaji besi, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang dan air.
B. Pekerjaan pengukuran
- Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan waterpass dan dibantu menggunakan selang air.
- Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
C. Pekerjaan pemasangan rangka hollow
- Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plafond.
- Pemasangan rangka plafon hollow disesuaikan dengan kondisi ruangan dan dengan pola yang ditunjukan /disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan penutup plafon yang dipasangnya.
- Modul pemasangan rangka hollow adalah 600 x 600 mm
- Dilanjutkan dengan pemasangan rangka hollow dengan dilengkapi penggantung dengan tujuan untuk mendapatkan kerataan rangka dan kekuatan rangka tersebut untuk menahan penutup palfond.
- Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 60 cm.
- Setelah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.
D. Pemasangan GRC
- Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah terpasang semua, maka lembaran GRC dapat mulai dipasang.
- Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran GRC.
- Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran GRC sebelum menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
- Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
- Setelah lembaran GRC terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.
E. Pekerjaan finishing plafon GRC
- Untuk GRC, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di compound kemudian digosok dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.

24. Pekerjaan Pengecatan 
Pengecatan Tembok
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pengecatan tembok.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : cat dasar, cat penutup, plamur dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : kuas cat, kape, amplas, bak cat, roll cat, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Bersihkan permukaan tembok dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan plamir, tunggu sampai kering. Haluskan plamur/sealer yang telah kering dengan amplas.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuK bidang yang sempit.
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar-benar rata.
Pengecatan Plafon
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pengecatan plafond.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : cat dasar, cat penutup, plamur dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : kuas cat, kape, amplas, bak cat, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Bersihkan permukaan plafond dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan plafond yang akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuK bidang yang sempit.
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar-benar rata.
Pengecatan Listplank
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pengecatan listplank.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : cat dasar, cat penutup,dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : kuas cat, kape, amplas, bak cat, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Bersihkan permukaan listplank dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan listplank yang akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuK bidang yang sempit.
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar-benar rata.

25. Pekerjaan Cauting Batu Tempel Andesit 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Persiapan pekerjaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan coating batu alam.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : coating.
- Persiapan alat kerja, antara lain : kuas cat, bak cat, amplas, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Sebelum dilakukan pelapisan atau coating, pastikan bahwa batu sudah dalam keadaan bersih. Batu yang akan dilapisi coating harus dalam kondisi bersih dari kotoran, debu, minyak, atau sisa semen yang menempel. 
- Membersihkan permukaan batu menggunakan sikat. Setelah batu alam yang akan di coating bersih, pastikan bahwa batu sudah benar-benar kering. 
- melakukan proses coating batu alam dengan melakukan pengecatan dan pelapisan cairan coating pada permukaan batu alam secara merata.

26. Pekerjaan Pasang Huruf Stainless Steel Tinggi 20 cm
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Persiapan pekerjaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang huruf stainless steel tinggi 20 cm.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain :huruf stainless steel, baut, lem, paku, dll.
- Persiapan alat kerja, antara lain : cutter, obeng, meteran, bor listrik, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Persiapkan huruf yang sudah dibentuk.
- Mengukur media yang akan digunakan sebagai tempat peletakan huruf stainless steel, serta penentuan ketinggian letak pemasangan. Lalu pasang paku dan tali untuk menandai area pemasangan agar huruf-huruf dapat diletakkan dengan lurus.
- Atur rencana peletakkan sesuai keinginan. Apabila telah menemukan susunan dan peletakan yang tepat, gambar pola cetakan pada media dengan pensil. Ukur jarak masing-masing huruf dengan menggunakan meteran. Buat pola huruf pada tembok dengan pensil satu per satu sampai semua huruf selesai.
- Tandai dan lubangi dengan menggunakan bor pada titik-titik yang telah ditentukan. Sesuaikan dengan lubang pemasangan baut pada belakang huruf stainless. Ini merupakan salah satu tahapan paling penting.
- Pasanglah baut dan mur pada masing-masing lubang di belakang huruf timbul satu-per satu hingga selesai. Pastikan baut terpasang baik dan kuat.
- Setelah baut terpasang dengan baik pada huruf, cocokkan baut dengan lubang pada dinding, Apabila telah sesuai, lepaskan kembali huruf, lalu masukkan lem pada lubang didinding, sampai penuh.
- Kemudian pasangkan kembali huruf stainless tersebut, dengan baut-baut ditanamkan ke dalam lubang didinding yang sudah diberi lem tadi.
- Pada tahap finishing, bersihkan bekas pola pensil pada tembok, dan lap bersih tiap-tiap huruf agar terlihat bagus dan berkilau. Biarkan hingga lem mengering.

27. Pekerjaan Pasang Pintu 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Persiapan pekerjaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang pintu.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain :besi Gip dia. 3 t=4 mm, teralis besi dia. 16 mm, besi strip, engsel pintu, plat besi, dll.
- Persiapan alat kerja, antara lain : meteran, bor listrik, mesin las dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
- Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang pintu dengan meteran.
- Pastikan area kerja Anda bersih dan bebas dari penghalang atau sampah yang dapat mengganggu proses pembuatan.
- Ketika ukuran sudah didapatkan, memulai proses pemotongan besi-besi menjadi beberapa bagian, sesuai dengan ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai besi-besi yang sebelumnya sudah dipotong tadi, menjadi rangkaian pintu besi sesuai dengan gambar rencana
- Setelah potongan-potongan besi tersusun rapi, besi di las menggunakan alat las. Sehingga terbentuk pintu besi sesuai dengan gambar rencana.
- Sebelum pemasangan pintu besi terlebih dahulu dipasang engsel pintu pada tembok dengan cara engsel dibaut pada tembok menggunakan bor listrik. 
- Setelah engsel pintu terpasang dengan kokoh kemudian pintu besi yang telah dirakit dipasang pada engsel dengan car diangkat menggunakan tenaga manusia.
- Melakukan pengecekan apakah pintu besi sudah terpasang dengan kokoh.
- Perapihan hasil pekerjaan dari sisa material pintu besi.

28. Pekerjaan Beton Duiker T=20 cm K-225 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Lingkup pekerjaan
Melakukan Pekerjaan besi, Pekerjaan bekisting dan pekerjaan Pengecoran
B. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan beton duiker.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material, antara lain : Portland cement,  pasir, split, kaso, multiplek 12mm,  besi beton, kawat beton, paku, dan air.
- Persiapan alat kerja, antara lain : waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, gerobak sorong, dan selang air.
C. Pengukuran
- Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik perletakan beton duiker.
D. Pekerjaan pembesian
- Pembesian atau perakitan tulangan dikerjakan ditempat lain yang lebih nyaman.
- Perakitan tulangan harus sesuai dengan gambar kerja.
- Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
- Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.
- Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan diangkut ke lokasi yang akan dipasang.
- Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
E. Pekerjaan bekisting
- Bekisting dipasang dalam 2 sisi, sisi depan dan sisi belakang, dipasang dengan multiplek sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6.
- Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
- Bekisting diberikan skoor dari kawat beton sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
- Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan dengan menggunakan palu.
F. Pekerjaan pengecoran beton
- Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
- Membuat adukan beton dengan menggunakan beton mixer dengan campuran Semen, pasir, split dan air.
- Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225 dengan ketebalan 20 cm.
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan.
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
G. Pekerjaan pembongkaran bekisting beton duiker 
- Setelah bentuk beton sudah stabil yaitu umur > 24 jam, maka bekisting sudah dapat dibongkar.
- Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada multiplek dapat terlepas.
- Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.
- Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.
H. Pekerjaan perawatan beton duiker 
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

29. Pekerjaan Perkerasan Depan Duiker, Beton K-225, tebal=12 cm 
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
- Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan perkerasan depan duiker, beton K-225, tebal=12cm. 
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : Portland cement ,  pasir, split, dan air.
- Persiapan alat kerja, antara lain : theodolith, concrete mixer, meteran, waterpass, cangkul, talang cor, ember, sendok semen, raskam, benang, dan selang air.
B. Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan theodolith untuk menentukan leveling beton yang mau dicor.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat, khususnya plat beton.
C. Pekerjaan pengecoran beton
- Setelah besi tulangan dan bekisting terpasang pada posisinya kemudian dilanjutkan pekerjaan pengecoran beton.
- Membuat adukan beton dengan menggunakan beton mixer dengan campuran Semen, pasir, split dan air.
- Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton mutu K-225
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
D. Pekerjaan perawatan beton 
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

A. PEKERJAAN MEKANIKAL 1. Pekerjaan Septic Tank Bio – Master Teknis pelaksanaan pekerjaan A. Pekerjaan persiapan 1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan septic tank bio-master.  2. Approval material yang akan digunakan. 3. Persiapan lahan kerja. 4. Persiapan material kerja, antara lain : septic tank bio-master. 5. Persiapan alat kerja : waterpass, dll.. B. Pengukuran 1. Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan waterpass untuk menentukan leveling Septic Tank  Bio-Master yang mau dipasang. 2. Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat. C. Pelaksanaan pekerjaan 1. Letakkan Septic tank pada dudukan beton dan atur posisi dengan benar. 2. Sambungkan pipa – pipa saluran (inlet, outlet, dan ventilasi) 3. Melakukan timbunan tanah pada sekeliling septic tank. 4. Isi air sampai penuh / air keluar dari pipa outlet 5. Melakukan perapihan hasil pekerjaan. 2. Pekerjaan Pemasangan Kloset Duduk  Teknis pelaksanaan pekerjaa...

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton Tangga

1. Pekerjaan Pondasi Tangga Teknis pelaksanaan pekerjaan a) Lingkup pekerjaan Pekerjaan pembesian, Pekerjaan bekisting dan pekerjaan Pengecoran. b) Pekerjaan persiapan 1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pondasi tangga. 2. Approval material yang akan digunakan. 3. Persiapan material, antara lain: Beton Readymix, Mutu K-300, kaso, multiplek 12mm,  besi beton, kawat beton, paku, dan air. 4. Persiapan alat kerja, antara lain:  waterpass, beton mixer ,meteran, bar bending, mesin potong besi , unting-unting, benang, vibrator, raskam, gerobak, dan selang air. c) Pengukuran Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik perletakan pondasi tangga. d) Pekerjaan pembesian 1. Pembesian atau perakitan tulangan pondasi tangga dikerjakan ditempat lain yang lebih nyaman. 2. Perakitan pondasi tangga harus sesuai dengan gambar kerja. 3. Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat ...

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Panel

Teknis Pelaksanaan Pekerjaan a) Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan. b) Pekerjaan persiapan 1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Panel. 2. Approval material yang akan digunakan. 3. Persiapan lahan kerja. 4. Persiapan material kerja, antara lain : MCCB 100A 3P, MCCB 50A 3P, MCB 20A, 1P, MCB 10A, 1P, Box Panel - (HxWxD) : 400 x 500 x 250 mm, Kabel NYY 4 x 16 mm, Kabel BC 50 mm, kabel NYfGbY 4 x 300 mm, komponen-komponen panel, dinabolt,  dll. 5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, bor tangan, obeng, kunci pas, cutter, dll. c) Pekerjaan pengukuran 1. Level/peil panel diukur dahulu dengan menggunakan waterpass  d) Pelaksanaan pekerjaan Pemasangan kabel NYfGbY 4 x 300 mm 1. Kabel vertical dipasang pada dinding dengan perlindungan pipa conduit, dimana pipa tersebut ditanam dulu pada dinding bata sebelum dip...